Bayamsayur (Amaranthus viridis.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi yang tinggi pada beragam ekosistem. Bayam memiliki siklus hidup yang relatif singkat, umur panen tanaman ini 3-4 minggu.
Contoh karya ilmiah tentang biologi tumbuhan tomat membahas secara rinci tentang salah satu tanaman budidaya yang populer di seluruh dunia. Dalam karya ilmiah ini, penulis memberikan informasi mendasar tentang asal-usul tomat dan evolusinya. Selain itu, karya ilmiah ini juga memperkenalkan anatomi dan fisiologi tumbuhan tomat, termasuk kendala-kendala pertumbuhannya dan faktor-faktor yang memengaruhi produktivitasnya. Asal-Usul dan Evolusi Tomat Tomat – atau Solanum lycopersicum – adalah spesies tumbuhan asli Amerika Selatan. Sampai saat ini, masih banyak perdebatan tentang negara yang memperkenalkan tomat ke Eropa. Ada beberapa teori yang mengarah pada kemungkinan bahwa tomat berasal dari Meksiko atau Peru. Di Eropa pada abad ke-16, tomat dikonsumsi sebagai sayuran, meskipun secara botanis dianggap sebagai buah-buahan. Konsumsinya berlanjut dan tomat dianggap sangat penting, bahkan menjadi bahan makanan populer di seluruh dunia saat ini. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Tomat Tumbuhan tomat memiliki anatomi yang relatif sederhana, tetapi sangat penting untuk memahami bagaimana tumbuhan tersebut bertumbuh dan menghasilkan buah. Pada dasarnya, tumbuhan tomat terdiri dari akar, batang, dan daun. Akar membantu menyerap nutrisi dari tanah dan mengikat tanaman ke tanah. Batang adalah bagian penyokong tanaman, membawa nutrien dari akar ke daun dan buah. Daun memainkan peran penting dalam fotosintesis, yaitu proses di mana tumbuhan menghasilkan glukosa dari chlorofil dan karbon dioksida. Kendala-kendala pertumbuhan tomat meliputi kecenderungan tomat untuk rusak atau terinfeksi penyakit, seperti kalus, pembusukan akar, dan kanker batang. Selain itu, pengembangan buah kadang-kadang terganggu oleh pemuliaan tumbuhan. Hal ini terutama mempengaruhi produksi buah yang berkualitas tinggi. Faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas tomat meliputi ketersediaan air dan nutrisi, iklim, dan keadaan tanah. Kesimpulan Dalam karya ilmiah ini, kita mempelajari bahwa tomat berasal dari Amerika Selatan dan tumbuh dengan baik di iklim yang hangat dan lembab. Tumbuhan tomat relatif sederhana dalam struktur dan komposisi, terdiri dari tiga bagian utama akar, batang, dan daun. Namun, kendala-kendala pertumbuhan dan faktor-faktor produktivitas dapat mengganggu keberhasilan budidaya tomat. Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi pertanian telah berkembang pesat, memungkinkan para ahli untuk mengatasi beberapa kendala dalam produksi tomat. Ini adalah contoh karya ilmiah tentang biologi tumbuhan tomat yang dapat membantu para peneliti dan petani memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tanaman ini. Diharapkan bahwa karya ilmiah ini bisa menjadi kontribusi dalam upaya meningkatkan produktivitas dan mutu produksi tomat. Baca artikel lainnya tentang Sayur-sayuran
- Contoh Karya Ilmiah Biologi tentang Tumbuhan Bawang Merah. "KARYA TULIS ILMIAH TENTANG PENELITIAN PERUBAHAN-PERUBAHAN Arif Maulana Ahmad Arifin: Karya Ilmiah Tanaman jagung - Translate this page Jun 3, 2011 - Karya Ilmiah Tanaman jagung. PENDAHULUAN
Banjarbaru merupakan kota pemukiman yang sebagian besar penduduknya tinggal di lahan sempit. Diversifikasi tanaman pekarangan perlu dilakukan di Kota Banjarbaru. Salah satu tanaman pekarangan yang mulai dibudidayakan masyarakat perkotaan pada saat ini dikenal dengan sebutan bayam Brazil Alternanthera sissoo. Tanaman ini mulai diimpor dan diperkenalkan ke beberapa negara Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan introduksi tanaman Bayam Brazil sebagai tanaman pekarangan di Kota Banjarbaru. Metode kegiatan yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode penyuluhan dan pendampingan. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Aula Gawi Sabarataan Balai Kota Pemerintah Kota Banjarbaru selama satu hari. Peserta kegiatan berjumlah 59 orang yang terdiri dari Ketua Kelompok Wanita Tani, Ketua Dasa Wisma, dan Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru. Pendampingan penanaman bayam Brazil dilakukan di beberapa kelompok wanita tani. Masyarakat Kota Banjarbaru sangat antusias untuk menanam tanaman bayam Brazil di pekarangan. Hal ini karena tanaman bayam Brazil dapat dikonsumsi, mudah diperbanyak, mudah dibudidayakan, dan memiliki bentuk yang estetik. Kata kunci Bayam Brazil, Lahan Pekarangan,Urban Farming ABSTRACT Banjarbaru is a residential city that mostly lives in narrow land. Diversification of yard plants needs to be done in Banjarbaru. One of the yard plants that began to be cultivated by urban communities today is known as Brazilian spinach Alternanthera sissoo. This plant began to be imported and introduced to several Southeast Asian countries, such as Malaysia and Indonesia. This community service activity aims to provide assistance in the introduction of Brazilian spinach plants as vegetable backyard in Banjarbaru Town. The method of activity used in community service is the method of counseling and assistance. Counseling activities were held at Gawi Sabarataan Hall of Banjarbaru for one day. The participants of the activity numbered 59 people consisting of the Chairmans of the Farmer Women Groups, the Chairmans of Dasa Wisma, and the PKK Family Welfare Development Mobilization Team of Banjarbaru City. Assistance in planting Brazilian spinach was carried out in Farmer Women Groups. Banjarbaru people are very enthusiastic to grow Brazilian spinach plants in the yard. This is because Brazil spinach plants can be consumed, easily reproduced, easy to cultivate, and have an aesthetic shape. Keywords Brazilian Spinach, Backyard, Urban Farming Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Logista Vol. 5 Tahun 2021 Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat ISSN 2579-6283 E-ISSN 2655-951X 253 PENDAMPINGAN INTRODUKSI BAYAM BRAZIL SEBAGAI SAYUR PEKARANGAN DI KOTA BANJARBARU ASSISTANCE IN THE INTRODUCTION OF BRAZILIAN SPINACH AS VEGETABLE BACKYARD IN BANJARBARU TOWN Hikma Ellya1*, Nurlaila2, Nukhak Nufita Sari3, Rila Rahma Apriani4, Ronny Mulyawan5, Febriani Purba6, Saida Fithria7 1Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat. email 2Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat. email 3Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat. email 4Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat. email 5Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat. email 6Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat. email 7Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjarbaru. email ABSTRAK Banjarbaru merupakan kota pemukiman yang sebagian besar penduduknya tinggal di lahan sempit. Diversifikasi tanaman pekarangan perlu dilakukan di Kota Banjarbaru. Salah satu tanaman pekarangan yang mulai dibudidayakan masyarakat perkotaan pada saat ini dikenal dengan sebutan bayam Brazil Alternanthera sissoo. Tanaman ini mulai diimpor dan diperkenalkan ke beberapa negara Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan introduksi tanaman Bayam Brazil sebagai tanaman pekarangan di Kota Banjarbaru. Metode kegiatan yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode penyuluhan dan pendampingan. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Aula Gawi Sabarataan Balai Kota Pemerintah Kota Banjarbaru selama satu hari. Peserta kegiatan berjumlah 59 orang yang terdiri dari Ketua Kelompok Wanita Tani, Ketua Dasa Wisma, dan Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru. Pendampingan penanaman bayam Brazil dilakukan di beberapa kelompok wanita tani. Masyarakat Kota Banjarbaru sangat antusias untuk menanam tanaman bayam Brazil di pekarangan. Hal ini karena tanaman bayam Brazil dapat dikonsumsi, mudah diperbanyak, mudah dibudidayakan, dan memiliki bentuk yang estetik. Kata kunci Bayam Brazil, Lahan Pekarangan,Urban Farming ABSTRACT Banjarbaru is a residential city that mostly lives in narrow land. Diversification of yard plants needs to be done in Banjarbaru. One of the yard plants that began to be cultivated by urban communities today is known as Brazilian spinach Alternanthera sissoo. This plant began to be imported and introduced to several Southeast Asian countries, such as Malaysia and Indonesia. This community service activity aims to provide assistance in the introduction of Brazilian spinach plants as vegetable backyard in Banjarbaru Town. The method of activity used in community service is the method of counseling and assistance. Counseling activities were held at Gawi Sabarataan Hall of Banjarbaru for one day. The participants of the activity numbered 59 people consisting of the Chairmans of the Farmer Women Groups, the Chairmans of Dasa Wisma, and the PKK Family Welfare Development Mobilization Team of Banjarbaru City. Assistance in planting Brazilian spinach was carried out in Farmer Women Groups. Banjarbaru people are very enthusiastic to grow Brazilian spinach plants in the yard. This is because Brazil spinach plants can be consumed, easily reproduced, easy to cultivate, and have an aesthetic shape. Keywords Brazilian Spinach, Backyard, Urban Farming Corresponding author  Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. Tahun 2021 Hal 253-258 254 PENDAHULUAN Introduksi tanaman merupakan bagian penting dalam perluasan pertanian untuk memperluas pengetahuan tentang manfaat tanaman ke masyarakat luas di seluruh dunia. Penyebaran biji kopi dan kentang ke seluruh dunia merupakan contoh sukses introduksi tanaman. Pekarangan merupakan lahan di sekitar tempat tinggal yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman. Komoditas yang ditanam di pekarangan biasanya dapat berupa buah, sayuran, tanaman obat, dan tanaman hias [1]. Pekarangan semakin dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia seiring dengan adanya wabah Covid-19 pada sekitar awal tahun 2020. Peraturan untuk mengurangi interaksi sosial secara langsung menjadikan bertani di lahan pekarangan sebagai salah satu solusi untuk pemenuhan pangan keluarga di masa pandemi [2]. Ketersediaan lahan menentukan komoditas tanaman yang cocok dibudidayakan. Semakin luas lahan pekarangan, semakin beragam tanaman yang dapat ditanam pada lahan tersebut. Sebaliknya, semakin sempit lahan maka semakin sedikit pilihan jenis dan jumlah tanaman yang dapat dikelola. Penentuan komoditas tanaman pada lahan pekarangan khususnya di daerah perkotaan sangat penting. Komoditas yang ditanam biasanya selain untuk memenuhi pangan dan gizi keluarga, juga memenuhi nilai estetika agar terlihat indah ketika ditanam di sekitar tempat tinggal [3,4]. Penduduk kota Banjarbaru sebagian besar memiliki pekerjaan utama sebagai pegawai atau karyawan. Bertanam di lahan pekarangan sering dilakukan oleh masyarakat di sela pekerjaan utama. Berdasarkan tren masyarakat tersebut, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjarbaru berinisiatif untuk membuat program diversifikasi tanaman pekarangan. Persuasi kepada masyarakat akan semakin kuat dengan melibatkan pihak akademisi sebagai sarana berbagi teori tentang jenis tanaman pekarangan. Jenis tanaman pekarangan yang mulai dibudidayakan masyarakat perkotaan pada saat ini dikenal dengan sebutan bayam brazil Toensmeier, 2007. Tanaman ini mulai diimpor dan diperkenalkan ke beberapa negara Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia tepatnya. Permintaan sayuran jenis ini dapat ditemukan di media sosial, di Instagram misalnya dan di berbagai e-commerce Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan lainnya. Permintaan yang tinggi terhadap bayam brazil dari para pembeli yang kebanyakan pecinta taman rumah. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Aula Gawi Sabarataan Balai Kota Pemerintah Kota Banjarbaru adalah untuk memberikan pendampingan introduksi tanaman Bayam Brazil untuk diversifikasi tanaman pekarangan di Kota Banjarbaru. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat kota Banjarbaru khususnya kaum perempuan Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. Tahun 2021 Hal 253-258 255 sebagai penggerak pangan keluarga. Kegiatan ini sejalan dengan program Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjarbaru yang bertujuan untuk diversifikasi pangan Kota Banjarbaru. Kegiatan pendampingan bayam Brazil dilakukan secara berkesinambungan selama sepuluh bulan. Kegiatan awal berupa penyerahan bibit bayam Brazil ke beberapa Kelompok Tani bersama dengan para penyuluh pertanian dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjarbaru pada tanggal 30 Juli 2020. Hal ini dilakukan dalam rangka melihat antusiasme masyarakat untuk bertanam bayam Brazil. Kegiatan selanjutnya berupa penyuluhan. Penyuluhan dan diskusi dilaksanakan pada tanggal 3 September 2020 di Aula Gawi Sabarataan Balai Kota Pemerintah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan. Materi pada penyuluhan berupa introduksi tanaman bayam Brazil, alasan budidaya tanaman, cara budidaya tanaman, dan potensi pengolahan hasil dengan bahan baku daun bayam Brazil. Kegiatan pendampingan dilakukan secara periodik untuk mendampingi masyarakat dalam pengembangan budidaya bayam Brazil. HASIL DAN PEMBAHASAN Kota Banjarbaru merupakan salah satu Kotamadya di Provinsi Kalimantan Selatan. Kota Banjarbaru memiliki lima kecamatan yaitu, Kecamatan Liang Anggang, Kecamatan Landasan Ulin, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kecamatan Banjarbaru Selatan, dan Kecamatan Cempaka. Wilayah. Kota Banjarbaru memiliki luas wilayah 371,38 km2 dan jumlah penduduk orang [5]. Kepadatan penduduk mencapai 707 jiwa/km2, hal ini mengakibatkan sempitnya lahan untuk pemenuhan pangan. Pemanfaatan tanaman pekarangan sebagai sumber pangan menjadi solusi di lahan sempit. Penentuan komoditas di lahan sempit biasanya juga untuk menambah nilai estetik pekarangan, selain untuk pemenuhan pangan. Salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan adalah bayam Brazil. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjarbaru memiliki program untuk mengembangkan bayam Brazil untuk diversifikasi tanaman pekarangan dengan melibatkan dosen dari Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan dari penyerahan bibit sampai dengan pendampingan dalam pengembangan budidaya tanaman. Kegiatan penyerahan bibit bayam Brazil merupakan kegiatan awal yang dilakukan bersama dengan penyuluh pertanian Pemerintah Kota Banjarbaru Gambar 1. Kegiatan ini merupakan pengenalan awal masyarakat terhadap bayam Brazil. Transfer informasi secara sederhana tentang bayam Brazil juga dilakukan pada saat pembagian bibit tersebut. Masyarakat terlihat antusias saat dibagikan bibit tersebut. Mereka banyak tertarik melihat bentuk daun bayam Brazil Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. Tahun 2021 Hal 253-258 256 yang berbentuk hati. Hal ini menjadi daya tarik lain dari tanaman bayam Brazil selain sebagai tanaman yang dapat dikonsumsi. Gambar 1. Kegiatan penyerahan bibit bayam Brazil Penyuluhan dan diskusi dilaksanakan pada tanggal 3 September 2020 di Aula Gawi Sabarataan Balai Kota Pemerintah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan Gambar 2. Materi pada penyuluhan berupa introduksi tanaman bayam Brazil, budidaya tanaman, dan potensi pengolahan hasil dengan bahan baku daun bayam Brazil. Peserta kegiatan berjumlah 59 orang yang terdiri dari Ketua Kelompok Wanita Tani, Ketua Dasa Wisma, dan Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru. Antusias peserta terlihat saat sesi tanya jawab. Peserta tertarik untuk mengembangkan bayam Brazil di pekarangan mereka masing-masing. Beberapa peserta juga tertarik untuk mencoba inovasi dalam pengolahan bayam Brazil. Penyuluhan dan diskusi ditutup dengan penyerahan secara simbolis bibit bayam Brazil Gambar 3. Gambar 2. Penyuluhan dan diskusi tentang bayam Brazil Materi introduksi tanaman bayam Brazil terdiri dari penyampaian asal usul tanaman yang berasal dari Negara Brazil. Kesamaan letak lintang negara Indonesia dengan negara Brazil, menjadi alasan potensial tanaman tersebut dapat diintroduksi. Kesamaan letak lintang tersebut mengakibatkan kesamaan iklim pada umumnya. Iklim merupakan kebutuhan dasar bagi perkembangan tanaman. Tanaman akan lebih mudah beradaptasi pada iklim yang mirip dengan daerah asalnya. Materi tentang budidaya tanaman terdiri dari penyampaian alasan budidaya bayam Brazil di pekarangan. Bayam Brazil dapat menjadi tanaman pekarangan karena mudah dalam perbanyakan tanaman dan berdaptasi di lingkungan tropis. Alasan lainnya adalah bayam Brazil merupakan tanaman tahunan, sehingga dapat tumbuh dalam waktu yang lama di sekitar pekarangan. Bayam Brazil juga memiliki nilai estetika dari bentuk daunnya yang berbentuk hati. Alasan yang paling utama adalah bayam Brazil merupakan edible plant atau tanaman yang dapat dikonsumsi. Sehinga dapat menjadi Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. Tahun 2021 Hal 253-258 257 sumber pangan bagi keluarga. Materi potensi pengolahan hasil dari bayam Brazil terdiri dari penyampaian beraneka macam olahan dengan bahan baku bayam Brazil. Bayam Brazil dapat diolah menjadi smoothies, salad, keripik, pewarna makanan, sayur bening, dan campuran olahan sayur lainnya. Gambar 3. Penyerahan simbolis bibit bayam Brazil Kegiatan pendampingan dilakukan dengan mengunjungi beberapa kelompok tani wanita yang mengembangkan budidaya bayam Brazil Gambar 4. Bayam Brazil kebanyakan ditanam di sekitar pekarangan dengan polybag, beberapa juga dengan system vertikultur. Beberapa kelompok tani juga mengembangkan budidaya bayam Brazil pada system hidroponik Gambar 5. Lokasi tanaman bayam brazil bahkan menjadi lokal Hatinya PKK. Gambar 4. Pendampingan pengembangan bayam Brazil Gambar 5. Budidaya bayam Brazil pada system hidroponik KESIMPULAN Penduduk Kota Banjarbaru rata-rata memiliki lahan yang sempit untuk pemenuhan pangan. Bayam Brazil merupakan tanaman yang berpotensi dibudidayakan di pekarangan. Pendampingan introduksi bayam Brazil di kota banjarbaru dilaksanakan dengan metode penyuluhan dan pendampingan. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Aula Gawi Sabarataan Balai Kota Pemerintah Kota Banjarbaru selama satu hari. Peserta kegiatan berjumlah 59 orang yang terdiri dari Ketua Kelompok Wanita Tani, Ketua Dasa Wisma, dan Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru. Pendampingan penanaman bayam Brazil dilakukan di beberapa kelompok wanita tani. Masyarakat Kota Banjarbaru sangat antusias untuk menanam tanaman bayam Brazil di pekarangan. Hal ini karena tanaman bayam Brazil dapat dikonsumsi, mudah diperbanyak, mudah dibudidayakan, dan memiliki bentuk yang estetik. Logista-Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5. Tahun 2021 Hal 253-258 258 SARAN Pemenuhan pangan dan gizi keluarga dapat dimulai dari sekitar tempat tinggal. Pemanfaatan pekarangan adalah salah satu bentuknya. Oleh karena itu, perlu dipilih komoditas tanaman yang dapat dikonsumsi, mudah diperbanyak, mudah dibudidayakan, dan memiliki bentuk yang estetik. UCAPAN TERIMAKASIH Kami mengucapkan terima kasih kepada kelompok tani, dasa wisma, dan penggerak PKK Kota Banjarbaru yang telah berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjarbaru yang telah berkenan dalam kerjasama kegiatan pengabdian ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dekan Fakultas Pertanian dan ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat yang telah memberi kesempatan untuk melakukan kegiatan pengabdian ini. REFERENSI [1] Siregar, N. N. And S. Wahyuni. 2018. Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan. Amaliah Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2 1 146 – 149. [2] Thesiwati, 2020. Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai Pangan Lestari di Masa Covid-19. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Dewantara 3225-30. [3] Toensmeier, E. 2007. Perennial Vegetables. Chelsea Green Publishing. Vermont. [4] Tregenza, R. 2016. Gardening for food and community. Landscape Review 16286-93. [5] BPS Kota Banjarbaru. 2020. Kota Banjarbaru dalam Angka. BPS. Banjarbaru Brazilian spinach is a type of spinach that has not been widely consumed and cultivated by the Indonesian people even though it has excellent health benefits and is easy to cultivate. This Brazilian spinach cultivation training aims to empower the community during the pandemic by utilizing the land around the house or planting it in pots. The training participants were members of the GKI and GKJ churches from DIY and Central Java as well as some from Eastern Indonesia. Training participants are limited to 20 people with strict health protocols. The training materials are in the form of providing theory and direct practice in preparing seeds, media and planting as well as education about the benefits of brazil spinach for health. The results of this training were in the form of polybags containing spinach seeds that the participants had successfully harvested to take home and cultivate in their respective homes. Assistance for the Brazilian spinach cultivation process is carried out online through the WhatsApp group social Noviani Siregar Sri WahyuniPada mulanya bertanam sayur di pekarangan hanya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan memanfaatkan halaman rumah yang tersisa, sehingga kegiatan ini banyak dikembangkan di pedesaan. Namun saat ini budaya bertanam sayuran di pekarangan ternyata juga disukai kalangan ibu rumah tangga di daerah perkotaan. Daerah perkotaan ada yang sama sekali tidak memiliki lahan pekarangan maka bertanam sayuran dapat dilakukan di dalam pot atau dilakukan secara vertikultur. Dalam pemanfaatan pekarangan menjadi taman sayura sapek budidaya dari tanaman tetap harus diperhatiakan. Dengan demikian tujuan dari pemanfaatan pekarangan berapa pun luasannya akan memberikan hasil yang Lahan Pekarangan Sebagai Pangan Lestari di Masa Covid-19A S ThesiwatiThesiwati, 2020. Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai Pangan Lestari di Masa Covid-19. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Dewantara 32 ToensmeierToensmeier, E. 2007. Perennial Vegetables. Chelsea Green Publishing. for food and communityR TregenzaTregenza, R. 2016. Gardening for food and community. Landscape Review 16286-93.
Contohkarya ilmiah tentang tanaman tomat. Hanya atas limpahan rahmat hidayah serta karunia-Nya yang tiada habisnya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul. Inilah ulasan mengenai contoh karya tulis ilmiah tentang sayuran bayam dan pembahasan menarik lainnya tentang hal-hal yang berhubungan dengan topik contoh
Bayam(Amaranthusspp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau.Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia.Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting. ContohKarya Ilmiah Remaja Tumbuhan Bayam posted: 16 May 2022 10.22 - Berikut ini beberapa ilmiah remaja tumbuhan bayam dan informasi yang membahas mengenai contoh karya serta artikel lain yang berhubungan dengan topik tersebut di Karya Ilmiah Biologi Penulisan karya ilmiah biologi tentang tumbuhan - judul karya ilmiah biologi
Andayang mencari tahu tentang contoh karya tulis ilmiah tentang sayuran bayam bisa membaca artikel berikut ini dengan seksama. Semoga bermanfaat. Jenis Makanan Yang Baik Bagi Wanita Hamil terutama sayuran yang berwarna hijau tua. Contohnya bayam, atau sayuran berdaun hijau lain yang sarat dengan vitamin dan nutrisi, termasuk vitamin A, C
Silhkanklik pada judul artikel-artikel berikut ini untuk membaca penjelasan seputar contoh karya tulis ilmiah tentang sayuran bayam. Karya ilmiah Budidaya Tomat. 10 0 1 Loading. Karya Tulis Ilmiah tentang tanaman cabai Diposting oleh ragil kuning di 2059 Jumat 07 Februari 2014 KATA PENGANTAR. KlasifikasiIlmiah Bayam 21 22 3.1 Tabel pengamatan pertumbuhan bayam setiap minggu dengan bebagai jenis lampu 44 4.1 Tabel pengaruh jenis lampu pada pertumbuhan lebar daun, jumlah daun dan tinggi batang tanaman bayam hijau 48 4.2 Tabel pengaruh jenis lampu pada pertumbuhan lebar daun, jumlah daun dan tinggi batang tanaman bayam merah 53 Bayam(Amaranthus) adalah tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting bagi tubuh.. Pemerian botani. Terna semusim yang menyukai iklim hangat dan cahaya kuat. Bayam relatif tahan terhadap pencahayaan langsung karena ycW9tNO.
  • pllu7f0hcw.pages.dev/277
  • pllu7f0hcw.pages.dev/69
  • pllu7f0hcw.pages.dev/492
  • pllu7f0hcw.pages.dev/471
  • pllu7f0hcw.pages.dev/571
  • pllu7f0hcw.pages.dev/868
  • pllu7f0hcw.pages.dev/523
  • pllu7f0hcw.pages.dev/220
  • pllu7f0hcw.pages.dev/176
  • pllu7f0hcw.pages.dev/818
  • pllu7f0hcw.pages.dev/635
  • pllu7f0hcw.pages.dev/758
  • pllu7f0hcw.pages.dev/915
  • pllu7f0hcw.pages.dev/102
  • pllu7f0hcw.pages.dev/581
  • karya ilmiah tentang tumbuhan bayam