Q Perhatikan langkah-langkah kegiatan mengkritik sebuah karya seni berikut ini ! 1. Membuat analisis dari unsur-unsur lukisan yang diamati. 2. Mencatat unsur-unsur yang terdapat pada lukisan. 3. Melakukan Interpretasi terhadap lukisan.
Jenis Karya Seni Rupa Daerah di Indonesia, Foto Pixabay Jenis karya seni rupa daerah di Indonesia merupakan cabang seni yang dapat dilihat secara langsung dengan indra penglihatan dan dirasakan secara langsung dengan indra peraba. Setiap jenis karya seni rupa daerah di Indonesia menonjolkan corak tradisional sesuai daerah Karya Seni Rupa Daerah di IndonesiaDilansir dari situs resmi Kemdikbud, inilah ciri-ciri karya seni rupa daerah di IndonesiaDipengaruhi oleh sejarah, budaya, dan kondisi geografis dari daerah tersebutDibuat menggunakan bahan alam yang tersedia di sekitar daerah sekitarCoraknya mengandung unsur atau makna tertentuSering digunakan di dalam berbagai upacara adat atau bahkan kehidupan sehari-hariJenis Karya Seni Rupa Daerah di IndonesiaBerikut jenis karya seni rupa daerah di Indonesia yang dikutip dari situs resmi KemdikbudUlos, Salah Satu Jenis Karya Seni Rupa Daerah di Indonesia, Foto Kemdikbud Jenis karya seni rupa daerah yang dibuat dengan teknik pahat ini umumnya berasal dari bahan dasar batu dan kayu dan dibuat di dalam bentuk 2 dimensi, seperti relief di dinding datar maupun 3 dimensi, seperti seni pahat tradisional ini disesuaikan dengan corak daerah yang dimiliki oleh setiap daerah. Contoh karya seni pahat daerah di Indonesia adalah patung suku Asmat, relief di Candi Borobudur, dan Wayang karya seni rupa daerah yang berbentuk 2 dimensi umumnya dibuat di atas kanvas. Seperti seni pahat, pembuatan seni lukis juga disesuaikan dengan corak daerah karya seni lukis daerah di Indonesia adalah lukisan karya Lampang dari Kalimantan, lukisan kaca dari Cirebon, dan lukisan leang-leang dari Jawa karya seni rupa daerah yang umumnya dibuat manual menggunakan tangan ini terkadang juga bisa dibuat dengan bantuan beberapa contohnya kain ulos asal Sumatra Utara wayang kulit as Yogyakarta, dan topeng barong dari berbagai jenis karya seni rupa daerah di Indonesia di atas, mana saja yang sudah pernah kamu lihat atau bahkan raba secara langsung?BRP
a lukisan b. poster c. iklan d. ilustrasi e. batik. 9. Karya seni yang penciptaannya semata-mata untuk kepentingan ekspresi jiwa termasuk karya seni : spiritual c. artistika d. hiburan e. keindahan. 10. Ragam hias yang dipergunakan sebagai peralatan pada zaman Purba adalah untuk kepentingan :
Seni rupa daerah adalah karya seni yang ada di berbagai daerah Indonesia. Seni rupa daerah diturunkan turun-temurun oleh masyarakat. Sehingga seni rupa daerah adalah seni tradisional yang perlu dilestarikan. Berdasarkan media penciptanya, seni rupa daerah dibedakan menjadi media gerak, media suara, dan media penglihatan visual. Proses penciptaan ini juga dipengaruhi selera penciptanya. Individu atau kelompok memiliki selera yang berbeda hingga mendorong apresiasi seni. Setiap seniman memiliki selera berbeda. Contohnya saja faktor alam, lingkungan, dan masyarakat sekeliling. Faktor ini membuat proses karya seni seperti lukisan, lagu, tarian, dan sastra bisa berbeda. Hasilnya karya seni beragam, memiliki estetika, dan keunikan sendiri. Ciri-ciri Karya Seni Rupa Daerah Seni rupa daerah memiliki ciri lain yang berbeda dari seni rupa modern. Seni rupa daerah ini memiliki ciri khas sesuai budaya daerah asal. Berikut tiga ciri-ciri karya seni rupa daerah Sifatnya Kedaerahan Budaya dan latar belakang sejarah mempengaruhi seni rupa daerah. Karya seni rupa ini memiliki makna dan simbol yang berhubungan dengan adat, budaya, dan kebutuhan masyarakat. Beberapa seni rupa daerah menggunakan bahan alami dari lingkungan. Corak dan motif dipengaruhi oleh tempat suatu daerah. Contohnya saja kain dan batik khas di wilayah Indonesia. Contoh Karya Seni Rupa Tradisional Mengutip dari seni tradisional berasal dari suku dan abangsa tertentu. Karya seni ini mengandung nilai estetika dan berpegang pada tradisi. Beberapa daerah memiliki seni tradisional yang berbeda atau ada kemiripan. Selain tradisi kondisi geografi juga mempengaruhi. Berikut contoh karya seni rupa tradisional 1. Seni Rupa Di Indonesia seni rupa tradisional mengalami perkembangan. Seni rupa ini menggunakan media seperti cat warna, garis, dan bentuk. Benda-benda bernilai seni tradisional tersebar di Indonesia. Contoh karya seni rupa tradisional yaitu kapak genggam, tembikar, lukisan, gelang, dan kalung. 2. Seni Tari Indonesia memiliki keragaman budaya di berbagai tempat. Seni tari termasuk cabang karya seni rupa tradisional. Di Indonesia, seni tari tradisional ditampilkan dalam pertunjukan seni dan budaya. Tari tradisional menggunakan musik, gerakan, dan kekompakan penari. Contoh seni tari tradisional yaitu tari Seudati Aceh, tari Kecak Bali, dan tari Topeng Jakarta. 3. Seni Musik Seni musik menggunakan media bunyi dan suara. Musik daerah Indonesia umumnya menggunakan bahasa daerah. Selain itu musik daerah menggunakan alat musik tradisional seperti suling, angklung, gendang, dan lainnya. Contoh seni musik tradisional yaitu keroncong Jakarta, Gong Luang Bali, dan Sasando NTT. 4. Seni Sastra Karya seni sastra di Indonesia berbentuk tulisan dan cerita. Seni sastra menyajikan keindahan tutur dan bahasa. Seni sastra tradisional untuk menyampaikan makna tertentu yang dilestarikan. Contoh seni sastra yaitu legenda, fabel, mitos, hikayat, dan lainnya. 5. Seni Teater Cabang seni tradisional di Indonesia selanjutnya adalah seni teater. Pertunjukan seni ini disesuaikan dengan adat istiadat setempat. Teater tradisional menggunakan bahasa, gerakan, dan kata menarik. Contoh seni teater tradisional yaitu ludruk dan lenong.
PengertianKonsepsi Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional (Tannas) Indunesia konsepsi pengebangan kekuatan nasional melalui pengatuarn dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantaran.
Salah satu contoh karya seni rupa tiga dimensi adalah seni patung. Foto iStockKarya seni rupa tiga dimensi terwujud dari berbagai bahan dan media yang beraneka ragam dalam perwujudan karya seni. Aspek karya seni rupa tiga dimensi meliputi bentuk dan isi. Secara umum, karya seni rupa tiga dimensi adalah sebuah kesenian yang menghasilkan karya yang tidak dibatasi, tidak hanya dengan sisi panjang dan lebar, tetapi juga oleh kedalaman dan seni rupa tiga dimensi harus memiliki karakteristik yang unik dari masing-masing bahan dan medium yang dibutuhkan dalam proses pembuatannya, sehingga karya seni rupa tiga dimensi tampak sangat jelas secara visual dari wujud karya tersebut. Aspek Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Terdapat beberapa aspek karya seni rupa tiga dimensi, di antaranyaIlustrasi wujud visual. Foto iStockWujud visual karya seni rupa merupakan wadah, sedangkan yang ada di dalamnya disebut isi. Apa yang dapat direspons secara dari sebuah karya seni rupa adalah aspek wujud fisiknya. Aspek karya seni rupa dalam bentuk wujud visual dapat dibedakan menjadi bentuk dan struktur adalah unsur seni rupa yang terbentuk karena unsur ruang dan volume. Sementara struktur estetis adalah konfigurasi suatu karya seni rupa sebagai keseluruhan hubungan dari unsur-unsur visual atau paduan unsur-unsur visual dengan unsur lain yang ditata dengan pengaturan tertentu, sehingga tercipta suatu keutuhan atau visual yang dimaksud meliputi titik, garis, bidang, warna, tekstur, cahaya, volume dan lain-lain. Sementara itu, unsur lainnya mencakup gerak, bunyi dan visual seni rupa tiga dimensi ini digunakan selain untuk memperindah bentuknya, unsur tersebut dapat mengandung makna simbol. Simbolisasi dari aspek-aspek yang terkandung dalam karya seni tiga dimensi dimaknai secara beragam dari sudut pandang daerah masing-masing daerah satu dengan daerah lainnya berbeda. Demikian juga halnya setiap manusia, memiliki karakter dan keunikan yang berbeda-beda dengan lainnya, begitu juga dengan berkarya membuat suatu karya seni. Keunikan karya seni rupa tiga dimensi juga menunjukkan latar belakang budaya, keterampilan, dan kreativitas para senimannya. Keberagaman atau kekayaan dalam karya rupa muncul setelah perbedaan konsep dalam rencana dan berkarya, baik berbagai model, bahan, teknik, dan media yang menarik. Ilustrasi ide. Foto iStockIsi adalah aspek ide gagasan atau tema yang ada dalam karya seni rupa. Makna dapat dibedakan menjadi makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotatif bersifat objektif dan dipahami melalui pengamatan dan pikiran atau rasio, sedangkan makna konotatif lebih bersifat subjektif dan lebih berkaitan dengan perasaan serta makna simbolik atau seni rupa tiga dimensi tidak jauh berbeda dalam berkarya seni rupa dua dimensi, yaitu dimulai dengan mencari ide dan mengembangkan gagasan atau model karya yang akan dibuat. Ide atau gagasan bisa dimunculkan dari mana saja, bisa dari pengamatan, kejadian, masalah, hasil olah pikir, wawasan, apa yang dibaca, dilihat, didengar, dan lain sebagainya. Karya seni rupa tiga dimensi juga tidak lepas dari unsur-unsur rupa, yaitu warna, garis, bidang dan bentuk.
karyaseni kain Tapis daerah Lampung. Manfaat akademik yang diharapkan adalah sebagai berikut; a. Dunia Seni Rupa, Materi kesenirupaan sangat luas yaitu desain, karya murni, dan kriya. Penelitian ini berorientasi pada seni kriya yaitu kain tenun Tapis Lampung. Untuk duni seni rupa diharapkan dapat dijadikan bahan ajar yaitu materi seni rupa
ADVERTISEMENT CONTINUE READING BELOW Seni Rupa Terapan Nusantara A. Mengidentifikasi Jenis Seni Rupa Terapan Nusantara Untuk mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan Nusantara, mari kita lihat penjabaran berikut ini 1. Bentuk dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan Nusantara a. Pengertian Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya dengan media yang mempunyai rupa atau wujud yang bisa ditangkap dengan indera penglihatan dan dapat dirasakan dengan indera peraba. Karya-karya seni rupa diciptakan dengan cara mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Karya seni rupa terapan Nusantara adalah segala macam bentuk karya seni rupa yang memiliki fungsi praktis dan estetis yang berada di wilayah Nusantara. b. Ragam Seni Rupa Terapan Nusantara Keanekaragaman karya seni rupa terapan Nusantara dibedakan menurut 1 adat istiadat, 2 budaya masyarakat setempat, 3 Negara kepulauan, 4 sifat kemaritiman, 5 Negara agraris. Dari hal yang membedakan karya seni rupa terapan di atas, dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa ragam, yaitu jenis karya, teknik pembuatan, fungsi, dan makna karya seni rupa terapan. 2. Fungsi, Jenis, dan Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Karya seni rupa terapan Nusantara memiliki fungsi sebagai pemenuhan kebutuhan yang sifatnya praktis dan estetis. Jadi karya seni yang diciptakan tidak hanya mutu seninya saja, namun juga mengutamakan fungsi pakai. Contoh karya seni rupa yang sifatnya praktis antara lain meja, kursi, almari, dan lain-lain. Sedangkan contoh lain karya seni rupa yang sifatnya estetis yaitu patung, relief, lukisan, dan lain-lain. Namun jika karya terapan harus memiliki dua fungsi, yakni fungsi praktis dan estetis, Jadi tidak bisa dipilah-pilah antara kegunaan dan keindahannya, harus satu kesatuan yakni berguna dan estetis. 3. Makna Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Sangat beragamnya suku dan adat-istiadat menyebabkan keragaman makna yang terdapat pada setiap karya yang dihasilkan. Setiap karya seni rupa yang berkembang di daerah di Indonesia memiliki simbol atau makna yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakatnya. Sebagai contoh tentang makna simbolis warna, terdapat beragam warna dengan simbol-simbol tertentu. Seperti warna merah yang melambangkan keberanian atau kejantanan, warna kuning melambangkan keceriaan, warna putih melambangkan kesucian, warna hijau melambangkan kedamaian. Contoh lainnya adalah makna dari bentuk, semisal adalah patung pada masyarakat Jawa yang melambangkan keharmonisan dalam rumah tangga. 4. Ciri-Ciri Khusus Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Ciri khusus dari bentuk karya seni rupa trepan Nusantara dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Mari kita pelajari satu-persatu. Sebelum kita mempelajari lebih jauh, ada baiknya kita melihat tentang pengertian desain, karena semua benda dan bangunan yang dibutuhkan dan dipakai merupakan karya seni desain. a. Desain Bangunan Rumah Desain rumah dapat mencirikan atau menunjukkan cirri khas dari suku atau masyarakat tertentu. Kita dapat melihat ciri khas itu mulai dari atapnya, ragam hiasnya, bentuknya, dan bahan baku pembuatannya. Sebagai contohnya jika kita melihat rumah adat daerah Minangkabau, Toraja, dan Batak yang semuanya mempunyai karakter atap meruncing lonti. Berbeda dengan rumah adat di Jawa yang lebih memiliki bentuk mendatar atau horizontal. Begitu pula dengan rumah adat yang lainnya, yang memiliki keunikan tersenderi yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. b. Desain bangunan tempat ibadah Bentuk bangunan berupa tempat ibadah masing-masing memiliki karakter sendiri-sendiri. Biasanya sturktur utama pada setiap bangunan tempat ibadah masih mengikuti struktur umumnya, seperti adanya kubah untuh masjid, menara untuk gereja, candi bentar candi yang dibagi menjadi dua dan digunakan sebagai pintu masuk atau gerbang pada pure dan lain sebagainya. Namun terdapat pula tempat ibadah yang menonjolkan ciri khas suatu daerah dan diakulturasikan atau dikawinkan dengan struktur utama bangunan tempat ibadah. c. Desain alat transportasi Alat trasnsportasi di setiap daerah memiliki desain dan keunikan tersendiri. Seperti contohnya andong, becak, sepada ontel, dan lain sebagainya. d. Kriya Nusantara 1. Kriya Tekstil a. Batik Batik merupakan seni kriya Nusantara yang menjadi tradisi sejak dahulu. Kain batik sangat dekat kaitannya dengan masyarakat Indonesia, sejak lahir hingga meninggal, dari anak-anak sampai orang tua, dari pakaian sehari-hari hingga pakaian resmi semuanya lekat dengan batik. Prinsip utama dalam membatik adalah teknik tutup celup. Bagian kain tertentu ditutup dengan lilin dengan menggunakan canting untuk merintangkan warna. Terdapat beberapa teknik dalam membatik, diantaranya batik tulis, batik cap, batik cetak, batik celup/ikat/jumput, dan batik lukis. Saat ini, batik tidak hanya diaplikasikan pada kain mori, namun dapat diaplikasikan pada bahan lain seperti kayu, kain sutra, kulit, dan lain sebagainya. b. Tenun Sandang merupakan kebutuhan pokok manusia selain pangan dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, diperlukan produksi kain fungsional yang nyaman dipakai dan bernilai estetik. Tenun yang terkenal di Indonesia dibuat dengan alat tenun bukan mesin ATBM, hal inilah yang membuat tenun susah didapat karena pengerjaannya manual dan sangat lama dalam pengerjaannya. Pusat kriya tenun di Indonesia menyebar dari pulau Jawa, bali, Sumatara, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Adapun jenis kriya yang dihasilkan adalah tenun ikat dan kain songket. Istilah ikat diguakan untuk nama tenun yang belum ditenun menjadi kain, helaian benang diikat dann dicelup ke dalam pewarana. Pada beberapa daerah di wilayah Nusantara terdapatkesamaan teknik namun berbeda dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi cirri khas dari suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sumbawa. c. Bordir Ketika memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain mempertimbangkan aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah satu yang dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakain dapat juga diterapkan dengan bordir. Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama dengan dari bordir adalah sulam. 1. Kriya Anyaman Salah satu karya seni kriya adalah anyaman. Bahan yang banyak digunakan dalam membuat anyaman antara lain adalah bambu dan rotan, kemudian berkembang sesuai dengan ide dan kreativitas masyarakat, seperti digunakannya ilalang, enceng gondok, dan lain sebagainya. Di pulai Jawa anyaman banyak menggunakan bambu karena tanaman ini banyak tumbuh dan berkembang. Adapun ragam jenis bambu, antara lain apus, petung, ori, kuning, dan wulung. Berbeda dengan di daerah kepulauan lain di Nusantara. Seperti di Kalimantan yang banyak memproduksi anyaman dengan bahan rotan. Hal ini tidak lain arena Kalimantan merupakan penghasil rotan terbesar di Indonesia. 2. Kriya Keramik Keberadaan keramik di kawasan Nusantara sangat beragam, keramik juga merupakan seni yang sudah ada sejak zaman prasejarah. Keramik terbentuk dari bahan tanah liat, dan dapat dibentuk dalam beberapa teknik, diantaranya teknik cetak tekan press moulding, teknik lempeng slabing, teknik pilin coiling, dan teknik pijit pinching. Keramik memiliki banyak fungsi, mulai dari keramik yang berfungsi sebagai tempat atau wadah, seperti cangkir, piring, teko, gelas, dan vas bunga. Sampai pada jenis yang fungsinya hanya sebagai hiasan, seperti beragam bentuk guci dan lain sebagainya. Setiap daerah yang memproduksi keramik memiliki karakter dan keunikan tersendiri. Adapun daerah penghasil keramik terkenal di Indonesia antara lain, Plered Purwakarta, Sitiwinangun Cirebon-Jawa Barat, Purwokerto Jawa Tengah, Kasongan Yogyakarta, dan Dinoyo Malang-Jawa Timur. 3. Kriya Ukiran Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber alam melimpah yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai searana kebutuhan hidup manusia. Seperti tersedianya beragam hasil hutan semacam kayu jati, mahoni, candana, dan kayu hitam yang dapat digunakan sebagai media untuk berkarya seni. Salah satu teknik yang dapat diaplikasikan pada media seperti kayu adalah mengukir atau memahat. Topeng, wayang golek, patung, meja, kursi dan almari merupakan contoh karya ukiran/pahat. Daerah Jepara,Papua dan Bali merupakan daerah yang dikenal memproduksi kriya ukiran yang berkualitas. 4. Kriya Logam Dalam sejarah perkembangan seni rupa nusantara, terdapat zaman perunggu. Pada zaman ini, nenek moyang kita sudah menguasai teknik mengecor dengan sangat baik, yang menghasilkan beragam benda seni yang indah seperti nekara, moko dan kapak perunggu. karya seni tersebut dibuat dengan teknik mengecor mencetak yang dikenal dengan 2 teknik mencetak a. Bivalve, ialah teknik mengecor yang bisa digunakan berulang-ulang b. Acire Perdue, ialah teknik mengecor yang hanya satu kali pakai tidak bisa diulang Prinsip mengecor adalah mengisi cetakan yang sudah dibuat sesuai dengan benda yang dikehendaki dengan logam yang dididihkan. Perunggu, perak, kuningan, tembaga dan emas merupakan bahan umum dalam kriya logam. 5. Latar Belakang Penciptaan Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Latar belakang penciptaan karya seni rupa terapan Nusantara dapat dibagi menjadi beberapa unsur, antara lain a. Unsur ekonomi Faktor ekonomi sangat mendukung penciptaan karya seni rupa terapan di Indonesia, misalnya urusan perdagangan dan galeri. b. Unsur ekspresi diri Unsur ekspresi diri sangat menentukan penciptaan karya seni, karena dengan ungkapan emosional si pembuat karya, maka terwujudlah suatu karya seni yang menarik. c. Unsur eksperimen Daya pikir manusia semakin lama semakin berkembang akan mendorong manusia untuk mencoba membuat karya yang baru. d. Unsur religi atau keagamaan Unsur keagamaan juga turut melatarbelakangi penciptaan karya seni rupa terapan Nusantara. Karya seni yang dibuat merupakan sesuatu yang sakral dan mengikuti pakem tertentu, jadi tidak boleh sembarangan jika membuat karya tersebut. Sebagai contoh pada upacara ngaben di Bali. e. Unsur aktualisasi diri Unsur aktualisasi sangat penting dalam penciptaan karya. Karena dengan aktualisasi diri, si pembuat karya akan menampilkan jati dirinya dalam karya yang dibuat. Setelah kita mempelajari berbagai hal tentang ciri-ciri khusus seni rupa terapan Nusantara, mari kita pelajari tentang ragam hias yang terdapat di Indonesia. Karena dari ragam hias tersebut kita mampu mengidentifikasi masing-masing keunikan dan ciri khasnya. 1. Pengertian Ragam Hias Indonesia adalah negara yang kaya dengan ragam hias. hampir di setiap produk budayanya menggunakan ragam hias. Untuk lebih memahami tentang ragam hias Nusantara, mari kita pelajari unsur-unsur dari ragam hias di Nusantara. Pola Hias merupakan unsur dasar yang yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang suatu hiasan. Sedangkan, Motif Hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam perwujudan ragam hias, meliputi segala bentuk alami ciptaan Tuhan seperti manusia, binatang, tumbuhan, gunung, batuan, air, awan dan lainnya serta hasil kreasi manusia. Jadi, Ragam Hias adalah susunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan kaidah-kaidah tertentu pada suatu bidang atau ruang sehingga menghasilkan bentuk yang indah. 2. Motif Dasar Ragam Has Indonesia Pada dasarnya jenis motif atau corak nusantara, menggunakan motif atau corak dasar yang sama. Semula ornamen-ornamen tersebut berupa garis, seperti garis lurus, garis patah-patah, garis miring, garis sejajar, garis lengkung, lingkaran dan sebagainya, yang kemudian berkembang menjadi bermacam-macam bentuk yang beraneka ragam. Dalam penggunaannya corak ornamen tersebut ada yang berupa satu motif, dua motif atau lebih, pengulangan motif, kombinasi motif, dan ada pula yang disebut “distalasi” atau digayakan. Keberagaman suku bangsa di Indonesia menciptakan berbagai corak budaya seni rupa yang berbeda-beda. Diantara sekian banyak hasil budaya yang khas dari Indonesia adalah ragam hiasnya. Untuk itu mari kita mengidentifikasi ragam hias Nusantara sebagai bentuk budaya khas Indonesia. 1. Kawung di dalam bahasa Sunda berarti arena tau kolang-kaling. Karena itu ragam hias kawung memiliki bentuk menyerupai buah aren yang dipotong melintang sehingga kelihatan empat biji aren. Ragam hias ini telah ada sejak zaman nenek moyang kita, terbukti dengan digunakannya pada hiasan patung-patung candi Hindu di Jawa. 2. Tumpal yaitu ragam hias tradisional Nusantara yang memiliki bentuk dasar segitiga sama kaki. Ragam hias ini dapat ditemukan di hiasan-hiasan candi di Indonesia, serta terdapat juga pada ukuran-ukiran kayu, dan lain-lain. 3. Ragam hias Swastika sudah dikenal pada zaman logam atau zaman perunggu, hal ini dikarenakan banyak ditemukan kerajinan dari bahan perunggu. Swastika merupakan bentuk lain dari meander dan pilin. Ragam hias ini hampir menyebar di seluruh wilayah Nusantara. 4. Pilin adalah ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf S. Dalam variasinya juga berbentuk SS pilin ganda. 5. Meander adalah ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf T. Dalam perkembangannya, ragam hias ini memunculkan ragam hias swastika. 6. Tempet adalah ragam hias yang berbentuk ceplok berulang-ulang. Bentuk ragam hias ini dapat ditemukan di badan-badan candi di seluruh wilayah Nusantara. Ceplok sendiri pada awalnya merupakan motif yang terdapat pada tutup gelas yang bermotif bunga mawar, namun dalam perkembangannya ceplok lebih pada penggambaran kuncup bunga yang sedang mekar. 7. Pohon Hayat berarti pohon kehidupan yang memiliki makna kesuburan dan kehidupan. Ragam hias ini berkembang pesat pada masa masuknya agama Islam dengan bentuk sulur-sulur pohon yang merambat. 8. Lar, dalam bahasa Jawa berarti sayap. Bentuk ini merupakan penyederhanaan ragam hias garuda. Di Jawa dimaknai sebagai simbol kekuasaan. Pada masa terdahulu, penggunaanya hanya dikhususkan pada kalangan bangsawan dan kerabat keraton. 9. Binatang sering menjadi inspirasi dalam menciptakan ragam hias. Pada relief candi Borobudur terdapat ragam hias gajah, sedangkan di Bali banyak dijumpai ukiran berbentuk singa bersayap. Demikian pula dengan benda-benda seni Nusantra lainnya yang memakai binatang sebagai ragam hias. B. Menampilkan Sikap Apresiatif Terhadap Keunikan Gagasan dan Teknik Dalam Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Setelah kita mempelajari tentang mengidentifikasi karya seni rupa terapan Nusantara, sekarang mari kita menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan Nusantara. Pertama-tama kita harus mengerti dan memahami tentang arti apresiasi. Bagaimana kita mengapresiasi?, apa saja lingkup apresiasi?, aspek-aspek apa saja yang yang harus ada dalam mengapresiasi? nah, mari kita pelajari satu-persatu. 1. Ruang Lingkup Apresiasi Apresiasi berasal dari bahasa Inggris appreciate yang artinya menilai atau menghargai. Dengan kata lain, apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya, serta penghargaan terhadap sesuatu. Apresiasi memiliki tiga tingkatan, yaitu 1 apresiasi empatik, 2 apresiasi estetis, dan 3 apresiasi kritis. Berikut adalah penjabaran masing-masing, antara lain a. Apresiasi empatik adalah jenis apresiasi yang menilai baik dan kurang baiknya suatu karya seni berdasarkan pengamatan indrawi saja. b. Apresiasi estetis adalah apresiasi yang menilai keindahan suatu karya seni dengan melakukan pengamatan dan perasaan yang mendalam. c. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang tajam dalam menganalisa suatu karya seni. Jadi, apresiasi jenis ini lebih menyeluruh dalam menilai karya, sehingga penilaian lebih jelas dan terurai. Sebagai tahap pembelajaran dalam menilai mengapresiasi suatu karya, kita harus menilai karya tersebut secara utuh. Kita juga perlu menganalisa bagian per bagian dari karya itu, adapun aspek yang harus ada dalam apresiasi karya adalah a. Ide dan Gagasan Semua hasil karya seni merupakan dorongan dari hasil aktivitas, perenungan, pencarian, dan pemikiran-pemikiran dalam melahirkan sesuatu yang baru dan orisinil. b. Kreativitas Realisasi dari ide dan gagasan akan membentuk kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan untuk mengolah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru yang sifatnya sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya. c. Gaya perorangan atau ekspresi Karya seseorang tentunya berbeda dengan karya orang lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pendapatnya, pengalaman batin, perenungan, pemahaman, pengalaman, dan filosofi dalam berkarya. Hal inilah yang menyebabkan munculnya gaya perseorangan dalam berkarya seni. 2. Ragam Keunikan Gagasan Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Ragam keunikan gagasan karya seni rupa terapan daerah, dapat menjadi inspirasi terciptanya hasil karya seni rupa terpan daerah di Indonesia. Ragam keunikan gagasan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu a. Objek Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Objek karya seni merupakan pokok sasaran penggambaran. Sebagai contoh objek manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda lainnya. b. Tema Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Tema karya seni rupa rupa daerah Nusantara diilhami oleh pengalaman yang ada di dlam atau di luar lingkungan pencipta karya. c. Makna Simbolik Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Makna Simbolik adalah makna yang terkandung dalam suatu karya seni. Setiap karya seni memiliki makna simbolik berbeda-beda. makna simbolik dapat berupa warna atau bentuk. Contohnya adalah warna merah melambangkan keberanian, warna putih melambangkan kesucian atau kebersihan, dan lain-lain. 3. Ragam Keunikan Teknik Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Teknik Karya Seni Rupa Terapan Nusantara seangat beragam. Banyak diantaranya yang sering kita dengar dan lihat di sekitar lingkungan kita. Beberapa diantaranya seperti memahat, mengecor, mengukir dan lain-lain. Untuk lebih memahami tentang keunikan teknik dalam karya seni rupa Nusantara, mari kita bahas satu per satu. a. Teknik Pahat adalah teknik mengurangi bahan sedikit demi sedikit dengan menggunakan alat pahat. Contohnya pembuatan patung, relief, dan ukir b. Teknik Butsir adalah mengurangi dan menambah bahan hingga mendapat bentuk yang diinginkan. Contohnya pembuatan keramik c. Teknik Sapuan adalah teknik membuat karya seni rupa dengan menyapukan kuas ke dalam karya. Contoh pembuatan lukisan. d. Teknik Cor adalah teknik membuat karya seni dengan membuat cetakan dan kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan lain sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan Contohnya pembuatan patung. e. Teknik Las adalah teknik membuat karya seni dengan menggabungkan satu bahan dengan bahan yang lainnya. f. Teknik Konstruksi adalah teknik menggabungkan / menyusun bahan satu dengan bahan yang lainnya. Misalnya rumah, candi dan bangunan lainnya. g. Teknik Cetak adalah teknik menciptakan karya seni dengan membuat mal cetakan terlebih dahulu. Misalnya, pembuatan keramik atau patung. h. Teknik Tatah pada prinsipnya sama seperti teknik pahat, yaitu mengurangi bahan berupa batu, kayu, atau bahan yang lain, sehingga menghasilkan bahan baru. Misalnya, pembuatan ukiran, relief, dan patung.

permasalahanteknis yang dialami guru dalam menyajikan materi seni rupa dalam pelajaran seni budaya di sekolah. Permasalahan muncul karena tidak semua guru seni budaya memiliki kompetensi seni rupa, dan bahkan ada yang bukan berlatar belakang kesenian. Pendekatan teknis dimaksud menyangkut tiga aspek pembelajaran seni rupa, yaitu teoritis,

Indonesia dikenal memiliki budaya yang beragam, maka tak heran setiap wilayah memiliki hasil karya seni rupa daerah yang biasanya dijadikan oleh-oleh atau buah tangan. Pembuatan karya seni rupa daerah biasanya dipengaruhi oleh corak daerahnya masing-masing, sehingga akan membedakan karya seni daerah satu dengan lainnya. Pada dasarnya seni rupa daerah merupakan percabangan dari seni rupa yang memiliki ciri khas dan mengandung latar belakang suatu daerah tertentu. Oleh karenanya hasil karya seni rupa daerah yang lain pasti berbeda karena corak budaya tradisional dari masing-masing daerah. Adapun corak budaya tradisional tersebut dapat dibedakan menjadi 2 yaitu seni rupa daerah 2 dimensi biasa berupa tekstil dan seni rupa daerah 3 dimensi. Contoh dari hasil karya seni rupa daerah 2 dimensi bisa berupa kain tenun, kain songket, maupun kain batik. Sedangkan contoh dari hasil seni rupa daerah 3 dimensi yaitu keramik, patung, ukiran, dan lain-lain. Baca juga Konsep dan Prosedur Karya Seni Rupa Secara garis besar hasil karya seni rupa daerah memiliki ciri diantaranya Dipengaruhi oleh latar belakang budaya suatu daerah Terbuat dari bahan alam Corak motif yang di gunakan dipengaruhi oleh letak geografis wilayah tersebut. Biasa digunakan untuk upacara adat, keagamaan, atau untuk kebutuhan sehari-hari warga sekitar. Selain itu seni rupa daerah dapat juga dibagi menjadi 2 berdasarkan jenisnya yaitu seni murni dan seni terapan. Berikut penjelasannya! Seni Murni, merupakan jenis karya seni yang lebih mementingkan nilai estetika dibandingkan fungsi. Sebagai contoh patung, lukisan, dan lain sebagainya. Seni Terapan, merupakan jenis karya seni yang lebih mementingkan fungsi namun tidak meninggalkan sisi estetikanya. Contoh, batik, gerabah, ukiran, dan lain sebagainya. Contoh Hasil Seni Rupa Daerah Berikut merupakan contoh dari berbagai hasil seni rupa daerah yang ada di Indonesia, antara lain Seni Lukis Seni lukis adalah seni rupa 2 dimensi yang nerupakan jenis seni rupa tertua di dunia. Seni lukis di setiap daerah memiliki ciri lukisannya tersendiri dan obyek lukisan daerah biasanya menyimbolkan kepercayaan masyarakat setempat. Contoh seni lukis di Indonesia yaitu Lukisan kamasan dari Bali Seni lukis wayang semar dari Yogyakarta Seni lukis Suku Dayak Kalimantan Lukisan kaca dari Cirebon Lukisan khombow dari Papua Lukisan Leang-leang dari Jawa Tengah Lukisan Lampang dari Kalimantan Seni Pahat Seni pahat atau seni patung adalah karya seni rupa 3 dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif mengurangi bajan seperti memotong dan menatah atau aditif menambahkan seperti mengecor dan mencetak. Contoh ragam seni pahat di Indonesia yaitu Seni patung Suku Asmat Papua Seni Patung Batak Batak Toba, Simalungun, Pakpak Dairi, dan Karo Seni topeng Batak Simalungun, Tapanuli, Pakpak Fairi, dan Karo Topeng Reog dari Jawa Timur Seni Patung Nias Seni ukir dari Toraja Seni ukir Suku Asmat Miniatur dari Sulawesi Selatan Seni Kriya Seni kriya merupakan seni rupa yang memiliki sifat fungsional atau mempunyai kegunaan dalam kehidupan manusia. Seni kriya pada setiap daerah Indonesia dibuat dengan menggunakan tangan dan juga alat sederhana sesuai dengan adat istiadat dan budaya yang berlaku di daerah tersebuy. Contoh seni kriya di Indonesia yaitu Batik dari Yogyakarta Batik dari Toraja Kain tenun Sulawesi Selatan Batik Buketan dari Bali Motif keris dari Yogyakarta Kain Sasirangan Suku Banjar Kalimantan Selatan Batik Mega Mendung dari Cirebon Anyaman Tanggui dari Kalimantan Selatan Anyaman Bingga dari Sulawesi Tengah Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsHasil Karya Seni RupaKarya seni rupa daerah You May Also Like

Jelaskan jenis karya seni rupa terapan yang ada di daerah setempat. · ☺ Aspek yang dinilai seni tari daerah Nusantara siswa menyebutkan keunikan gerak dan kekhasan busana serta perlenglkapan tari daerah Nusantara, Membedakan/ mengelompokkan keunikan gerak, busana dan perlengkapan tari daerah Nusantara menurut suku di Indonesia. Fungsi karya seni rupa daerah. Sumber Karya seni rupa daerah adalah salah cabang seni rupa yang mempunyai suatu ciri khas dari latar belakang sejarah pada suatu daerah. Hal inilah yang membedakannya dengan cabang karya seni rupa lainnya. adapun karya seni rupa daerah dipengaruhi oleh corak seni tradisional. Anda perlu mengetahui ciri-ciri dan fungsi karya seni rupa daerah yang merupakan bagian dari kesenian contoh karya seni rupa daerah antara lain adalah kain batik, kain tenun, kain songket, ukiran kayu, patung, hingga keramik. Setiap daerah tentu saja mempunyai karya seni rupa yang berbeda karena disesuaikan dengan tradisi serta wilayah Karya Seni Rupa DaerahBerikut adalah beberapa ciri-ciri karya seni rupa daerah yang dikutip dari buku All New Target Nilai 100 Ulangan Harian SMP Kelas IX karya Tim Guru Eduka 2018350.Dipengaruhi oleh latar belakang sejarah dan budaya suatu daerahCorak dan motifnya dipengaruhi oleh kondisi fisik atau geografi suatu daerahDipengaruhi oleh corak seni tradisional masyarakat setempatMengandung simbol atau makna tertentuSering digunakan dalam upacara adat dan keagamaanTerbuat dari bahan alam yang berasal dari daerah tersebutFungsi karya seni rupa daerah. Sumber Karya Seni Rupa DaerahAdapun fungsi karya seni rupa daerah dibedakan menjadi dua antara lain sebagai seni rupa daerah digunakan sebagai media mengekspresikan jiwa, emosi, dan mencerminkan segala sesuatu, baik suka, duka, dan amarah. Selain itu, karya seni rupa juga dijadikan sebagai media untuk memperlihatkan cita-cita hingga pandangan hidup masyarakat di daerah tersebut. Pada beberapa daerah, karya seni rupa daerah berfungsi sebagai bentuk untuk memperlihatkan corak, bahan, dan teknik pembuatan karya seni sosial karya seni rupa daerah adalah sebagai media pendidikan untuk generasi muda, media hiburan, media komunikasi, dan juga media keagamaan sebagai ekspresi kepercayaan masing-masing. Maksud sebagai media komunikasi lebih ditujukan kepada sesama masyarakat dalam komunitas yang sama maupun masyarakat di luar komunitas tersebut.
Senirupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan. Aspek gaya atau corak. Karya seni adalah karya perseorangan, ia lahir dari cita, visi, c. Kepala adat di daerah Nusantara. d. Seniman modern yang membantu suku di Nusantara. 6. Karya seni rupa terapan Nusantara mempunyai fungsi pemenuhan kebutuhan
Karena Pada Seni Rupa Suatu Daerah Yang Dihasilkan Merupakan Bentuk Pengolahan Gagasan, Teknik, Media, Dan Arti Yang Berbeda-Beda Tiap Saya, Thank\s 😀
Senirupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa juga diartikan sebagai hasil ciptaan kualitas, hasil, ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek terhadap terhadap kriteria tertentu yang diciptakan menjadin suatustruktur sehingga dapat dinikmati menggunakan
Yang menyebabkan perbedaan seni tiap daerah adalah sebagai, kecuali ….a. Perbedaan kondisi socialb. Perbedaan sumber daya alamc. Perbedaan adat – istiadatd. Perbedaan ras sumber daya alam jwbany sumber daya alam Ini sebener nya jawaban nya apa?? udah dikasih jawaban malah komen,bukannya terimakasih C. perbedaan adat istiadat Iya jawaban nya yang bener dongg Jawaban yg bener mana sih bingung deh yang bener yang mana sih tolong jwb iy yang benar mana sih jadi bingung aku
Senirupa modern yang berkembang di Eropa sejak awal abad ke-19 pengaruhnya masuk ke Indonesia pada awal abad ke-20. Adalah Raden Saleh seorang anak bangsa yang telah belajar seni lukis dan mengembara di Eropa selama kurang lebih 20 tahun pulang ke Indonesia dengan membawa gaya dan teknik melukis yang diperoleh di Eropa. Tergolong karya

Daftar Isi Pengertian Karya Seni Rupa Daerah Ciri-ciri Umum Karya Seni Rupa Daerah 1. Bersifat Kedaerahan 2. Dipengaruhi Budaya dan Latar Belakang Sejarah suatu Wilayah 3. Corak dan Motif yang Dipengaruhi Geografi Daerah Fungsi Karya Seni Rupa Daerah 1. Seni Rupa Murni Fine Art 2. Seni Rupa Applied Art Wujud Seni Rupa Daerah a. Seni Rupa Dua Dimensi b. Seni Rupa Tiga Dimensi Bentuk Seni Rupa Daerah a. Seni Lukis Daerah - Seni Lukis Kamasan dari Bali - Seni Lukis Kaca Cirebon b. Seni Patung Daerah c. Seni Kriya - Pernahkah detikers keliru dan menduga karya seni biasa sama dengan seni rupa daerah? Padahal, seni rupa daerah memiliki ciri umum yang membedakannya dengan seni rupa lain. Ingin mengetahui lebih lanjut? Berikut akan disebutkan ciri-ciri umum karya seni rupa daerah!Pengertian Karya Seni Rupa DaerahMenurut Nidaul Janah dalam buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 5 Semester 2, seni rupa daerah adalah seni rupa yang terdapat di berbagai daerah Indonesia. Seni rupa daerah bisa juga disebut seni rupa tradisional karena pengerjaannya dilakukan di daerah secara turun seni rupa yang ada di dunia selalu memiliki ciri-cirinya sendiri, termasuk karya seni rupa daerah. Ciri-ciri inilah yang membedakannya dengan kesenian lagi. Berikut akan disebutkan ciri-ciri umum karya seni rupa daerah 1. Bersifat KedaerahanFoto dok. Balai Besar Kerajinan dan Batik KemenperinDalam hal ini, seni rupa daerah berarti memiliki sifat-sifat dari daerah asalnya yang mungkin tidak kita sadari lebih dalam. Sifat-sifat kedaerahan ini yang membedakan seni rupa dari suatu daerah dengan daerah Dipengaruhi Budaya dan Latar Belakang Sejarah suatu WilayahFoto dok. Dinas Kebudayaan Provinsi BaliSeni rupa daerah seringkali digunakan untuk upacara adat, agama, atau kebutuhan sehari-hari. Dengan kata lain, setiap seni rupa daerah mengandung simbol-simbol yang Corak dan Motif yang Dipengaruhi Geografi DaerahFoto Rachman HaryantoCorak dan motifnya dipengaruhi oleh kondisi fisik atau geografi suatu daerah, juga oleh corak seni tradisional masyarakat Karya Seni Rupa DaerahAda sejumlah seni fungsi yang diberikan karya seni rupa daerah. Fungsi-fungsi ini akhirnya membagi seni rupa daerah menjadi dua kelompok, yaitu1. Seni Rupa Murni Fine ArtSeni rupa murni adalah karya seni yang hanya dinikmati dan dinilai keindahannya sehingga bertujuan atau berfungsi untuk memenuhi kebutuhan batin. Seni rupa murni banyak ditemukan di cabang seni grafika, seni lukis, dan seni Seni Rupa Applied ArtSeni rupa merupakan seni yang memiliki nilai kegunaan sekaligus memiliki nilai seni. Karya seni applied art berfungsi dalam memenuhi kebutuhan praktis atau sehari-hari secara Seni Rupa DaerahBerikut ini wujud seni rupa daerah yang adaa. Seni Rupa Dua DimensiWujud seni rupa daerah yang pertama adalah seni rupa dua dimensi. Seni rupa dua dimensi adalah karya seni yang memiliki dua ukuran dan tidak memiliki ruang atau unsur ketebalan, yaitu panjang dan lebar saja. Contoh dari seni rupa dua dimensi ada karya seni tekstil dan Seni Rupa Tiga DimensiWujud selanjutnya adalah seni rupa tiga dimensi. Seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh dari seni rupa tiga dimensi ada seni anyaman, seni keramik, dan seni Seni Rupa DaerahBila sebelumnya membahas wujud seni rupa daerah yang dibagi menjadi dua dimensi dan tiga dimensi, kini akan dibahas contoh-contoh atau bentuk dari seni rupa. Berikut ini bentuknyaa. Seni Lukis DaerahSeni lukis adalah seni yang menggambarkan objek-objek berupa pemandangan alam, tumbuhan, binatang, manusia, atau benda di alam untuk menimbulkan atau menunjukkan rasa keindahan dari objek yang digambar. Seni lukis daerah biasanya mengandung nilai budaya yang berkembang di suatu daerah, contohnya- Seni Lukis Kamasan dari BaliKamasan adalah sebuah desa di Kabupaten Klungkung yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai pelukis. Seni lukis Kamasan biasanya bertema kisah pewayangan, kehidupan bangsawan, dan dongeng Seni Lukis Kaca CirebonContoh selanjutnya ada seni lukis kaca. Seni lukis ini dibuat dengan cara terbalik menggunakan media kaca. Sketsa dibuat pada kertas yang ditempel ke kaca, lalu bagian sebaliknya menggunakan kuas. Tema yang diangkat dalam lukis kaca adalah wayang dan Seni Patung DaerahBentuk seni rupa daerah selanjutnya adalah seni patung daerah. Seni patung adalah seni membentuk manusia atau binatang dengan bahan yang lunak atau bahan keras. Patung dari bahan lunak dibuat dengan teknik membentuk, sedangkan patung dari bahan keras dibuat dengan teknik meraut atau satu contoh patung tradisional adalah patung Asmat yang dibuat oleh Suku Asmat dan tinggal di Pulau Papua. Masyarakat suku Asmat biasanya menggunakan kayu bakau untuk membuat patung yang menjadi bentuk hubungan mereka dengan nenek moyang. Peralatan yang digunakan antara lain kapak batu, pisau dari tulang, dan paku yang Seni KriyaTerakhir, ada seni kriya. Seni kriya adalah seni kerajinan dalam membuat benda-benda berdasarkan kegunaan dan keindahannya dalam kehidupan sehari-hari. Seni kriya merupakan seni kerajinan dalam membuat benda-benda pakai berdasarkan kegunaan dan keindahannya dalam kehidupan disebutkan ciri-ciri umum karya seni rupa daerah beserta wujud, bentuk, dan fungsinya. Semoga artikel ini membuat detikers semakin mengenal karya seni rupa daerah, ya! Simak Video "Pesona Wisata Sumenep Pantai, Sejarah, dan Tradisi" [GambasVideo 20detik] des/fds

CSaLj.
  • pllu7f0hcw.pages.dev/9
  • pllu7f0hcw.pages.dev/754
  • pllu7f0hcw.pages.dev/235
  • pllu7f0hcw.pages.dev/607
  • pllu7f0hcw.pages.dev/505
  • pllu7f0hcw.pages.dev/263
  • pllu7f0hcw.pages.dev/739
  • pllu7f0hcw.pages.dev/56
  • pllu7f0hcw.pages.dev/198
  • pllu7f0hcw.pages.dev/739
  • pllu7f0hcw.pages.dev/519
  • pllu7f0hcw.pages.dev/232
  • pllu7f0hcw.pages.dev/67
  • pllu7f0hcw.pages.dev/258
  • pllu7f0hcw.pages.dev/394
  • aspek yang membedakan karya seni rupa daerah daerah nusantara adalah